Menteri Agama Sebut LGBT Harus Dirangkul, Diayomi, Bukan Dijauhi


Menteri Agama Sebut LGBT Harus Dirangkul, Diayomi, Bukan Dijauhi


viaberita.com, Jakarta – Tengah ramainya polemik terkait pengesahan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan bahwa LGBT bukan merupakan tindak pidana, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun menyaut pemberitaan tersebut dengan berharap, agar masyarakat tidak mengucilkan para pelaku tindakan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender atau LGBT, namun merangkul dan mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.
“Menurut hemat saya mereka harus dirangkul, harus diayomi, bukan justru malah dijauhi dan dikucilkan,” kata Menteri Lukman, seperti yang dikutip dari laman republika.co.id, di sela acara Gebyar Kerukunan di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), baru – baru ini.
Menurutnya, seluruh masyarakat, khususnya para pemeluk agama yang mengamini bahwa tindakan LGBT adalah perbuatan sesat, harus memiliki kewajiban untuk mengajak para pelaku untuk kembali ke jalan benar.
“Justru kewajiban kita para penganut agama. Agama itu adalah mengajak, kalau kita sudah tau, katakanlah mereka yang mengatakan itu adalah tindakan yang sesat, maka justru terhadap mereka yang dinilai sesat menjadikan kewajiban kita untuk mengajak kembali ke jalan yang benar,” lanjutnya.
Ia pun mengaku hingga saat ini masih banyak pandangan yang berbeda mengenai LGBT, bukan hanya di masyarakat, bahkan juga di kalangan pemuka agama, akademisi, para ahli kejiwaaan, dan kesehatan.
Sebagian berpendapat perilaku LGBT muncul karena sebuah penyimpangan dan masalah sosial, bahkan dianggap kutukan Tuhan. Namun, di sisi lain ada yang menganggap kecenderungan LGBT adalah takdir yang sudah muncul sejak lahir atau kanak-kanak.
“Jadi beragam pandangan terkait itu menurut hemat saya masing-masing harus saling dihormati dan dihargai,” kata dia.
Namun demikian, Menteri Lukman menegaskan bahwa, tidak ada satupun agama yang mengakui atau menoleransi tindakan LGBT. Bahkan norma hukum positif di Indonesia juga tidak mengakui LGBT.
“Perilaku LGBT itu adalah perilaku yang ditolak oleh semua agama. Tidak ada agama yang membenarkan, jadi itu sudah merupakan kesepakatan dan tidak ada keraguan lagi. Persoalannya adalah bagaimana menyikapi mereka-mereka yang memiliki orientasi seksual seperti itu,” tutupnya. (RF)

Comments

Post a Comment